RAMALAN FUDUS ORORPUS



RAMALAN FUDUS ORORPUS

Perempuan tua aneh itu datang tiba-tiba pada suatu siang dan mengacaukan hidup Deryn. Dia mengetuk pintu, dan adik Deryn, Rosaline, mengijinkannya masuk bahkan memberinya segalas air karena kasihan. Dia mengucapkan terima kasih dengan suaranya yang serak, dan saat itu Deryn menyadari keanehan pada perempuan tua itu. Tangan kiri perenpuan itu menenteng sebuah bola kaca bening. Diameternya 10 cm dan sekarang bola itu bergetar dan berubah menjadi berkabut.
“Kau ingin meramal kristal sakti kecilku?” kata perempuan tua itu.
”Nenek bisa meramal? Ayo ramal kami Nek.” Seru Rosaline.
Deryn terus memperhatikan bola kristal itu yang sekarang berubah menjadi biru.
“Kamu......!!”
Tiba-tiba perempuan tua itu berteriak. Telunjuk keriputnya teracung tepat ke arah Anne, kakak Deryn.
“Bintang bagus. Bintang bagus. Tahun ini peruntunganmu baik..... Puncak hari yang kau nanti-nanti akan tiba di pertengahan Juli. Kau akan mendapatkan kado dari orang yang kau sayang.” katanya.
Kini wanita tua itu mengacungkan tangannya tepat ke arah Deryn. Dia berkata,
”Naik, turun, Lurus, terputus.... Oh, tidak! Tidak mungkin! Fudus Ororor! Kau dilahirkan tanpa garis jodoh, nak. Kau ditakdirkan untuk menjadi perawan tua!”
Dengan perasaan masih gamang, Deryn memperhatikan telunjuk perempuan itu beralih ke arah Rosaline.
”Bintang cemerlang. Otak cemerlang. Si jenius ini akan menjadi orang dan terkenal suatu hari nanti!” kata wanita itu.
Dan setelah ia meramal kami bertiga, dia berbalik, terkekeh, dan melangkah pergi.
Malamnya saat Deryn duduk termenung di teras depan, Rosaline datang.
“Fudus Ororpus adalah satu-satunya ramalan paling tepat di dunia. Peramalnya keturunan langsung Dewa Nasib. Mereka reinkarnasi Sang Dewa, dan disebut Ororor. Kalau Ororor yang tadi, generasi ke 37, berasal dari pedalaman Irian Jaya, Ororor pertama yang berasal dari Indonesia.” Cerita Rosalin tanpa rasa bersalah.
Tapi Deryn tidak menanggapi cerita Rosaline dan pergi meninggalkannya.
Di sekolah, Deryn menceritakan semua kejadian yang terjadi di rumahnya kemarin siang pada Mica sahabatnya. Saat mereka sedang asyik ngobrol, lewatlah Arden, cowok paling keren di sekolahnya, yang sangat dia sukai sejak Arden suka mencuri-curi pandang padanya saat pulang sekolah bersama. Tapi kali ini Deryn harus tabah menghadapi masalah besar yang berhubungan dengan hatinya. Karena sewaktu pulang sekolah, Deryn tidak sengaja melihat Arden menyatakan cinta pada Mica. Hati Deryn terasa hancur berkeping-keping, karena ketulusan hati Deryn ditambah penjelasan dari Mica dan Arden akhirnya Deryn mengerti dan merelakan cinta matinya untuk Mica.
Ketika tiba hari ulang tahun kak Anne, Rosaline datang membawa pacarnya. Dia memperkenalkan Faren pada Deryn dan kak Anne.
”Faren Alexsandro.....” faren memperkenalkan diri.
”Deryn.” kata Deryn terbata-bata.
Ternyata Faren seumuran dengan Deryn. Setiap kali ngobrol dengan Faren, yang dibicarakan pasti soal pelajaran. Pesta kak Anne malam itu meriah sekali. Sebelum Faren pulang, Rosaline meminta Deryn serta kak Anne untuk foto bersama dengan Faren.
”Untuk Deryn Santalia.” Deryn membelalak hampir tak percaya ketika dia melihat sekuntum bunga mawar beserta surat untuknya yang dia temukan di depan pintu rumahnya.
”Siapa F.A yang kirim bunga ini ke aku? Apa aku punya teman yang inisialnya F.A?”
Belum sempat Deryn mengingat-ingat, Rosaline dan Faren tiba-tiba datang. Rosaline mengerling menggoda.
“Dari siapa nih?”
“Nggak tau, nggak ada namanya. Cuma ada inisialnya.” Sahut Deryn.
“Ouu…. Nah, aku tinggal dulu ya. Tolong temani faren ya kak. Aku mau ke perpustakaan!” pinta Rosaline.
Tadinya memang Deryn agak malu ketika dia harus menemani Faren sendirian, tetapi Faren berhasil mencairkan suasana. Dia membantu Deryn untuk mengerjakan PR Deryn.
Hampir dua bulan terakhir ini bunga dari pengirim misterius ini terus datang, begitu juga dengan Faren, nongkrong di rumah Deryn dengan alasan yang sama, menunggu Rosaline pulang dari perpustakaan. Karena hanya Deryn yang ada di rumah, Deryn selalu kena getahnya, dan selalu diminta tolong untuk menemani Faren. Deryn sebenarnya tidak keberatan, apa lagi setiap ada faren PR-nya langsung beres. Tapi lama-lama Deryn merasa tidak enak juga.
Suatu saat ketika Deryn belajar bersama dengan Mica, tidak sengaja Mica membandingkan tulisan Faren di buku matematika Deryn dengan tulisan surat cinta pengirim misterius itu. Deryn pun juga ikut-ikutan membandingkan kedua tulisan itu. Dan ternyata tulisan surat itu sama persis dengan tulisan Faren, apalagi nama faren cocok denagn inisial nama pengirim misterius.
”F.A, Faren Alexsandro,” gumam Deryn sambil mengingat-ingat nama faren.
Besuknya, saat Faren menunggu Rosaline datang dari perpustakaan, Deryn datang menemui Faren dan langsung menampar Faren.
“Kamu ini kenapa sih Ryn, datang-datang nampar?” tanya Faren sambil mengelus pipi.
“Tanya kenapa? Kamu lihat tulisan kamu itu sama persis kayak tulisan di surat ini!” jawab Deryn.
Faren mencoba menjelaskan apa yang terjadi bahwa yang selama ini mengirim surat padanya adalah saudara kembar Faren, yaitu Frey Alexsandro. Deryn mencoba percaya dengan kata-kata faren, asalkan faren menyuruh Frey untuk datang menemuinya di cafe depan sekolah Dery.
Bel pulang sekolah berbunyi, Deryn segera beranjak dari kelas dan pergi menuju cafe depan sekolahnya. Tidak lama kemudian Frey datang menemui Deryn. Deryn tercengang melihat wajah Frey yang sama persis dengan Faren. Setelah beberapa lama lama mereka berdua berbicara, tiba-tiba Frey mengutarakan perasaannya.
“Ryn, gimana, kamu mau kan jadi pacar aku?”
Deryn terdiam sejenak.
”Tapi kita kan baru saja kenal, nggak mungkin aku terima kamu .” kata Deryn.
”Ja..... Jadi kamu nolak aku?” Frey menatap tidak percaya.
Deryn mengangguk mantap.
”Maaf Frey, aku nggak bisa... Nggak bisa nolak kamu. Aku mau jadi pacar kamu.”
Wajah Frey yang tadinya berkabut kini berubah menjadi cerah.
Berbulan-bulan setelah itu, Deryn menjalani hidupnya dengan bahagia. Persahabatannya dengan Arden berjalan mulus, dan hubungannya dengan Frey lebih mulus lagi. Siang itu panas. Deryn dan kedua saudaranya serta Mica sedang bersantai di ruang tamu ketika tiba-tiba terdengar ketukan pintu. Kami semua terpana, karena nenek tua yang meramal Deryn kembali lagi.
”Ramalan nenek salah.” kata Deryn.
”Ramalan sang Dewa tidak pernah salah kecuali bila Sang Dewa berkenan mengubah nasibmu.” kata perempuan tua itu.
”Memang kenapa Sang Dewa menghendaki perubahan nasibku?” kepala Deryn terasa berputar-putar.
”Karena kau telah berbuat kebaikan, Nak, sehingga kau telah membuat Sang Dewa berhutang padamu. Kau merelakan orang yang paling kau sayangi demi kebahagiaan sahabatmu dengan tulus. Itu sikap mulia yang tidak semua orang mampu melakukannya.” jelas peramal itu.
”Arden?” Deryn tercekat.
”Siapapun namanya.sekarang kalian sudah mendengar rahasia Fudus Ororpus. Langit selalu adil terhadap semua makhluk yang berlindung di bawahnya. Apa yang ditabur seseorang, itu juga yang akan dituainya. Saat kau berbuat kebaikan kepada orang lain, sebenarnya kau berbuat kebaikan untuk dirimu sendiri.” jawab nenek tua itu.
Kemudia dia berbalik, terkekeh, dan pergi......

...THE END...

Tokoh
Deryn
Anne
Rosaline
Faren
Frey
Mica
Arden
Peramal

Tokoh yang diteladani
Deryn
Karena Deryn telah merelakan orang yang yang paling dia sayang demi kebahagiaan sahabatnya.

Alur
Maju

Konflik
Konflik batin
Deryn sangat ketakutan sekali saat dia diramal menjadi perawan tua.
Konflik dengan tokoh lain
Perseteruan Deryn dengan Mica karena Arden yang selama ini dia cintai ternyata memilih sahabatnya, yaitu Mica.

dendit'HOTs

1 Response to "RAMALAN FUDUS ORORPUS"

rizky dwi fadillahputra said :
28 November 2012 pukul 00.23
Emang ramalan fudus ororpus ituh memang ada?

Posting Komentar